Sekilas tentang FakultasBahasa dan Budaya Asia Tenggara
Sebagai salah satufakultas yang paling berkarakter ASEAN di Guangxi University for Nationalities(GXUN),Fakultas Bahasa dan Budaya Asia Tenggara resmi didirikan pada Januari 2015. Denganbersejarah 50 tahun, fakultas membuka jurusan Bahasa Vietnam dan beberapajurusan yang relevan pada 1964. Sampai sekarang Fakultas tersebut telahmenyelenggarakan jurusan-jurusan untuk 7 negara ASEAN, di antaranya jurusanbahasa Vietnam, Laos, Thailand, Kamboja, Myanmar, Indonesia dan Melayu.Sehingga fakultasnya diperkaya dengan 8 organisasi pengajaran, yaitu ProgramStudi Bahasa Vietnam, Laos, Thailand, Kamboja, Myanmar, Indonesia, Malaysia danProgram Studi Pengajaran Umum terhadap Bahasa ASEAN. Selain itu di fakultasjuga terdapat Institut Penelitian Asia Tenggara, Institut Penelitian Ilmu Humanioradan Sosial dalam Perguruan Tinggi Guangxi, dengan nama Institut Penelitian Bahasadan Budaya China – ASEAN, Pusat Reformasi Pengajaran dan Penelitian Bahasa Non-universalTingkatan Guangxi, Pusat Penelitian Vietnam Tingkatan Guangxi, Pusat PenelitianBudaya Thailand Tingkatan Guangxi, Pusat Penelitian Melayu Tingkatan Guangxi, dansebagainya.
Falkutas ini digelari InstitutPembinaan Ahli Bahasa Non-universal tingkatan negara untuk angkatan pertama olehKementerian Pendidikan Nasional pada 2001. Pada 2006, Komite Partai Komunis PropinsiGuangxi menyetujui falkutas tersebut sebagai Pusat Tenaga Ahli untukpembangunan Guangxi terhadap China - ASEAN Free Trade Area (CAFTA), yaitu Pusat Pembinaan Ahli Penerjemahan Bidang Bahasa Asia Tenggara. Selain itu cabang ilmuyang dimiliki fakultas dan bernama Bahasa dan Sastra Non-universal di Asia itutercantum pada daftar cabang ilmu tingkatan propinsi yang dikembangkan utamaoleh Dinas Pendidikan Guangxi pada 2003. Ini menjadikannya sebagai cabang ilmutingkatan propinsi yang utama yang paling dini angkatannya dalam GXUN pada2005. Kemudian pada 2013 cabang ilmu ini memperoleh kuasa untuk memberi gelar doctordan mulai menerima mahasiswa asing untuk S-3 pada 2015. Pada2015 fakultas berhasil mendapat kuasa khusus untuk pembinaan pascasarjanapenerjemahan (Bahasa Thailand).
Kini di Fakultas Bahasadan Budaya Asia Tenggara terdapat staf pengajar sebanyak 40 orang, termasuk 2 orangprofesor, 9 orang professor madya, serta 13 orang pengajar yang bergelardoktor. Semua staf pengajar memiliki pengalaman belajar di negara-negara ASEAN.Di antaranya, Profesor Bapak Fan Honggui mendapat tunjangan spesialis dariDewan Negara dan terpilih sebagai “Cendekiawan Bagui”, menjadi ahli tersohor yangdi bidang penelitian ASEAN baik di dalam maupun di luar negeri.
Jumlah mahasiswa difakultas mencapai 753 orang, termasuk 719 orang mahasiswa S-1, 30 orangmahasiswa S-2 dan 4 orang mahasiswa S-3.
Dengan berjumlah 44.915jilid bukunya dan sebanyak 20 jenis majalah dan 77 jenis surat kabar dalam 7bahasanya, Fakultas ini memiliki Pusat Informasi Sastra Vietnam yang sumberdayanya terkaya di Tiongkok, Pusat Data bahasa Thailand Princess Sirindhorn, PusatDokumentasi Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, Pusat Dokumentasi dan Informasi Komprehensif ASEAN yang sumber dayanya terkaya di Tiongkok.
Selama setengah abad sejakberdirinya, Fakultas Bahasa dan Budaya Asia Tenggara telah membuat prestasi yangcukup memuaskan di bidang pengajaran tenaga ahli, penelitian ilmu pengetahuan,pelayanan sosial dan pelestarian budaya.